Home » » TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Written By Fahry Samalewa on Kamis, 26 Mei 2011 | Kamis, Mei 26, 2011

Menurut Informasi yang diperoleh dari Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Nusa Tenggara Barat, dimasa lampai Gunung Rinjani diperkirakan mencapai ketinggian ± 5.000 m diatas permukaan laut dengan letak sebelah barat Gunung Rinjani, kini pada jaman Praquarter (>1,8 juta tahun yang lalu) daerah Rinjani merupakan endapan batuan sedimen, yang selanjutnya pada masa Plistosen (<1,8 juta tahun yang lalu) terjadi aktivitas vulkanik, sebagai akibat berlangsungnya gejala tektonik vulkanik, dapat menerobos keluar sampai permukaan berupa kegiatan letusan atau lelehan lava.


Pada masa fase penghancuran gunung api gunung rinjani telah membentuk suatu kaldera yang sebagian besar terisi air dan membentuk danau yang dinamakan Danau Segara Anak (± 2.010m dpl) yang mempunyai kedalaman ± 230 meter, berbentuk bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha. Akibat vulkanik yang terus menerus ditengah-tengah kaldera muncul kerucut baru gunung api yang dinamakan Gunung Baru Jari (± 2.376 m dpl).
sejarah letusan Gunung Rinjani dimulai sejak tahun 1847 sampai tahun 2004, telah sembilan kali meletus yang berkisar dibagian dalam kaldera, sedangkan kawah Gunung Rinjani sendiri belum pernah tercatat letusan. 

SEJARAH PENGELOLAAN
Pada awalnya Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan kawasan Suaka Marga Satwa yang ditetapkan Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1941 berdasarkan Surat Keputusan no.15 Staatblaat nomor 77 tanggal 12 Maret 1941, kemudian diumumkan melalui Surat Pernyataan Menteri Kehutanan No. 448/Menhut-VI/1990, pada acara Puncak Pekan Konservasi Alam Nasional ke-3 di Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat dan ditujukan sebagai Taman Nasional Gunung RInjani dengan surat keputusan Menhut No.280/Kpts-VI/1997 tanggal 23 mei 1997 dengan luas defisit ±41.330 Ha yang terletak di tiga wilayah Kabupaten di Pulau Lombok dengan Organisasi pengelolaanya ditetapkan dengan surat keputusan Menhut no.185/Kpts/97 tanggal 27 Mei 1997, dengan nama Unit Taman Nasional Gunung RInjani setingkat eselon IV.a, selanjutnya pada tahun 2002 berubahlah menjadi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan Tata Kerja Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Berdasarkan SK tersebut Taman Nasional Gunung Rinjani di bagi menjadi 2 (dua) wilayah pengelolaan dalam bentuk Seksi Konservasi Wilayah yaitu:
1.Seksi Konservasi Wilayah I Lombok Barat Menangani wilayah Taman Nasional yang berada di Kabupaten Lombok Barat dengan luas areal ± 12.357,67 Ha (30%) yang dibagi dalam 3 (tiga) Resort dan beberapa pos jaga.
2.Seksi Konservasi Wilayah II Lombok TimurMenangani wilayah Taman Nasional yang berada di 2 (dua) Kabupaten di Kabupaten Lombok Timur seluas ± 22.152,88 Ha (53%), sementara wilayah Taman Nasional yang berada di Kabupaten Lombok Tengah seluas ± 6.819,45 Ha (17%).

LETAK GEOGRAFIS
        Kawasan Taman Nasional Gunung RInjani terletak di Pulau Lombok secara Geografis terletak antara 116°21'30" - 116°34'15" BT dan 8°18'18" - 8°32'19" LS merupakan daerah bergunung-gunung dengan ketinggian mulai 500 - 3726 m dpl (puncak rinjani). Dengan variasi kemiringan lahan bervariasi: datar, bergelombang, berbukit sampai bergunung. Gunung-gunung yang ada disekitar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani diantaranya: Gunung Pelawangan (± 2.658 m dpl), Gunung Daya (± 2.914m dpl), Gunung Sangkareang (± 2.588 m dpl), Gunung Buah Mangge (± 2.895 m dpl) dan Gunung Kondo (±2.947 m dpl)
ZONA KAWASAN
       Sesuai dengan SK Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam nomor: SK 99/IV/Set-3/2005 tanggal 26 September 2005 tentang penataan Zona pada Taman Nasional Gunung Rinjani, maka guna kepentingan pengelolaan sebagai Taman Nasional di Indonesia, kawasan TNGR dibagi menjadi Zona Pengelolaan yaitu:
  Zona Inti 20.842,50 Ha
  Zona Rimba 17.349,50 Ha
  Zona Pemanfaatan 700,00 Ha
Zona Pemanfaatan Intensif 390,00 Ha
Zona Pemanfaatan Khusus 401,00 Ha
Zona Pemanfaatan Khusus Kultural 75,00 Ha
Zona Pemanfaatan Khusus Wisata 326,00 Ha
  Zona Lainnya 2.338,00 Ha
  Zona Pemanfaatan Tradisional 583,00 Ha
  Zona Rehabilitasi 1.755,00 Ha
Total
41.330,00 Ha

LETAK ADMINISTRATIF DAN AKSES
Gunung Rinjani terletak di sebelah utara Lombok, Nusa Tenggara Barat. Secara administratif Gunung Rinjani terletak di tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sejak tahun 1990, kawasan Gunung Rinjani dinyatakan sebagai Taman Nasional yang kemudian dipertegas dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 280/Kpts-II/1997. Surat keputusan tersebut menyatakan bahwa kawasan dengan luas 40.000 hektare tersebut dijadikan sebagai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia sehingga termasuk dalam seven summit Indonesia. Ketinggian puncak Gunung Rinjani hanya dikalahkan oleh Cartenz Pyramid di Papua dan Gunung Kerinci di Sumatra. Gunung Rinjani tidak hanya dikenal oleh warga Indonesia, namun juga dikenal oleh wisatawan asing. Setiap tahun tercatat ribuan wisata asing dan domestik yang mendaki gunung Gunung Rinjani. 
Untuk menuju pos pendakian Gunung Rinjani dapat di tempuh dengan perjalanan darat bagi yang berada di wilayah pulau Lombok. Namun bagi yang berasal dari luar pulau Lombok, misalnya pulau Jawa dapat ditempuh dengan perjalan darat dan laut menuju pelabuhan Lembar atau melalui jalur udara menuju Bandara Selaparang. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju terminal bus Mandalika di Kota Mataram. Dari Kota Mataram terdapat  tiga pilihan jalur pendakian :
1.Jalur Sembalun: Dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur (4-5 jam dengan kendaraan umum),  dari Sembalun ke Puncak Rinjani (7 jam jalan kaki)
2.Jalur Senaru: Dari Kota Mataram menuju Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat (3-4 jam  dengan kendaran umum), dari Senaru ke puncak Rinjani (9-10 jam jalan kaki).
3.Jalur Torean: Dari Kota Mataram menuju Desa Torean, Kecamatan Bayan,  Kabupaten Lombok Barat (4-5 Jam kendaraan umum), dari Torean ke puncak Rinjani  (8-9 jam jalan kaki).

JENIS-JENIS FLORA
Hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan pada titik-titik tertentu berupa hutan jenis homogen. Berikut adalah jenis-jenis flora yang terdapat di gunung rinjani berdasarkan ketinggian :
1.Ketinggian 1.000 mdpl,  terdapat jenis-jenis pepohonan seperti beringin (Ficus Benymina), Jelateng (Laportea Stimulan), Jambu-jambuan (Syzigium sp), Pala Hutan (Myritica Fatna), Buni Hutan (Antdesma SP), Imba (Azadiratctha Indica), Bajur (Pterospermum Javanicum), Randu Hutan (Gossapinus Heptophylla), Terep (Artocarpus Elastica), Herending (Melastoma sp), Pandan (Pandanus Tectorius), Keruing Bunga (Diptorocrapus Haseltii), Salam (Syzigium Polyantha).
2. Ketinggian 1.000 - 2.000 m dpl,  banyak dijumpai jenis tumbuhan seperti anggrek (Vanda, sp), Meniran (calicarpa sp), Kayu Jakut (syzigium sp), Menang/Garu (Dysoxylum sp), sentul (Aglaia sp), Deduren (Aglaia argentea), Pandan (Pandanus tectorius), Paku pandan (Asplenium nidus), Glagah (Saccharum spontaneum), Alang-alang (imperata cylindrica), Paku-pakuan (Cyclocorus sp), Bunga abadi (Anaphalis visdica), Lumut Jenggot (Usnea sp) dan Rotan Besar (Daemonorops sp).
3. Ketinggian di atas 2.000 m dpl, banyak didominasi oleh Cemara Gunung (Casuarina junghubniana), Bunga Abadi (Anaphalis viscida), Bangsal (Engelhardia spicata), Melela (Podocarpus Vaccinium), Pacar Gunung (Vacinium caringifolia), Jambu-jambuan(Syzigium sp) dan Raksasa (Photinia moniana).
4.ketinggian kurang dari 3.000 m dpl dekat dengan puncak Rinjani keadaannya hampir gundul dan tandus, tanah berpasir, berbatu sedangkan dibawah puncak banyak dijumpai rumput dan semak belukar yang mempunyai daun tebal serta cemara gunung yang tumbuh sporadis. - (Sumber ; LIPI)

Ada beberapa lokasi Taman Nasional Gunung Rinjani yang pernah direboisasi dengan jenis tanaman antara lain: Suren (Toona sureni), Mahoni (Swietenia macrophylla King), Kemiri (Aleurites moluccana), Nangka (Artocarpus integra) dll.

POTENSI WISATA 
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat No.2 Tahun 1989 kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan salah satu dari 15 lokasi yang memiliki potensi pengembangan wisata alam dan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa lokasi yang menjadi daya tarik utama kunjungan adalah sebagai berikut:
Puncak Gunung Rinjani
Pendakian Gunung Rinjani (puncak) merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang masih aktif nomor 2 tertinggi di Indonesia. Puncak Gunung Rinjani merupakan tujuan sebagian besar petualang dan pecinta alam yang mengunjungi kawasan ini karena apabila telah berhasil animo komunitas pencinta alam diseluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakikan pada bulan Juli s/d Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak melalui kegiatan "Tapak Rinjani" yang diadakan secara rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang berkerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Danau Segara Anak
Pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani yang sangat prospektif adalah Danau Segara Anak, lokasi ini dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun. Untuk mengunjungi Danau Segara Anak dari jalur senaru dibutuhkan waktu tempuh sekitar 7-10 jam berjalan kaki (± 8 km) dari pintu gerbang jalur pendakian Senaru. Sedangkan dari jalur pendakian Sembalun ditempuh dalam waktu 8 - 10 jam. Danau segara anak dengan ketinggian ± 2.020 m dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha. 
Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah, juga pengunjung bisa memancing ikan didanau atau berendam di air panas yang mengandung belerang. Objek lainnya disekitar Danau Segara Anak adalah Hulu Sungai Koko Puteq ± 150 meter dari Danau Segara Anak. Selain itu terdapat pula Goa Susu, Goa Manik, Goa Payung. Goa Payung dipercaya dapat dijadikan media bercermin diri serta sering pula dipergunakan sebagai tempat bermeditasi. Sedangkan dibagian bawah Danau Segara Anak terdapat sumber air panas (Aik Kalak Pengkereman Jembangan) yang biasa digunakan untuk menguji dan memandikan benda-benda bertuah (Pedang, Keris, Badik, Tombak, Golok, dll) dimana jika benda-benda tersebut menjadi lengket apabila direndam itu menandakan benda-benda tersebut jelek/tidak memiliki kekuatan supranatural, sebaliknya apabila benda-benda tersebut tetap utuh berarti benda tersebut memiliki kekuatan supranatural/dipercaya memiliki keampuhan.

Air Terjun Sendang Gile Senaru
Selain sebagai gerbang pendakian Desa Senaru juga menyimpan potensi wisata lain yaitu Air Terjun Gile (± 25 M) merupakan air terjun dua tingkat dengan suhu yang cukup sejuk, anda dapat merasakan hempasan angin yang diciptakan oleh air terjun yang cukup tinggi. Sebagai desa adat, Senaru juga memiliki perkampungan (Desa Adat) berasiktektur tradisional yang dibangun berdasarkan penanggalan "atas-bawah" yang pada susunan paling atas adalah rumah adat melokaq (mangku), menurut kepercayaan bagi wanita yang berhalangan serta pasangan suami istri yang belum selesai adat kawinya dilarang memasuki rumah adat. Rumah adat tradisional suku sasak bayan, merupakan suatu kompleks perumahan yang tetap dijaga keasliannya. di Desa Senaru anda bisa menemukan fasilitas penginapan dan restoran disekitar gerbang pendakian air terjun.

Air Terjun Jeruk Manis
Air terjun Jeruk Manis dengan ketinggian ± 30 m yang tepatnya di Desa Kembang Kuning terletak di bagian Selatan Kawasan Taman Nasional yaitu di Desa Kembang Kuning. Disekitar lokasi menuju air terjun (Tete Batu) banyak terdapat sarana akomodasi bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara diantaranya seperti Home Stay, Cottages, Restorant dll. Daerah ini (sekitar air terjun) selain mempunyai panorama alam yang indah kita juga dapat melihat atraksi alam berupa tingkah laku Lutung dan Burung Elang yang diperkirakan daerah ini merupakan habitat dan populasi terbesar di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Pemandian Otak Kokok Gading
Otak Kokok merupakan daerah dengan pemandangan alam yang indah dan sejuk, disini terdapat air terjun yang diyakini masyarakat sekitar bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara mandi di air terjun Otak Kokok dimana jika buih air yang telah menyentuh badan kita berubah warna putih di indikasikan bahwa badan kita terkena penyakit. Disekitar air terjun juga dibangun kolam renang dan gazebo/tempat-tempat peristirahatan.
Di Otak Kokok inipun terdapat Areal Arberetum yang sedang dikembangkan oleh Taman Nasional Gunung Rinjni bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Peduli Arboretum (KMPA) Otak Kokok Gading. Dan bagi anda yang ingin berkemah dan menikmati panorama alam, telah tersedia Areal Camping Ground.
Pemandian Air Panas Sebau
Air panas sebau dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat mengobati berbagai penyakit kulit (panu, kadas, kurap dll), dengan ditunjang dengan panorama alam sekitar lokasi air panas yang antara lain berupa bukit Bau, serta panorama sepanjang jalur trail menuju lokasi pemandian yang banyak dijumpai beberapa jenis burung, rusa, kera abu-abu juga lutung. Namun disayangkan adanya kepercayaan masyarakat yang menyakini bahwa dengan membuang pakaian yang telah digunakan untuk berendam secara sembarangan maka penyakit mereka akan juga terbuang. Sehingga sekitar lokasi pemandian cenderung terlihat kotor oleh pakaian yang dipergunakan mandi pengunjung walaupun sudah disediakan tempat-tempat sampah
Budaya
Disamping untuk tujuan wisata alam, Taman Nasional Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, bagi suku Bali Lombok, suku Sasak dan masih dipercaya sebagai tempat penuh nuansa mistis dan masih dipakai sebagai sebagai tempat Upacara-Upacara Ritual (Upacara Adat Keagamaan) bagi umat islam wetu telu didaerah Bayan dan umah hindu, diantara kegiatan ritual keagamaan yang sering dilakukan di Danau Segara Anak adalah: 
1.Peringatan Maulid adat masyarakat desa Bayan (Maulid Nabi)
2.Upacara Mulang Pakelem (Hindu) yaitu upacara persembahan sesajen dan emas yang telah dibentuk menajdi replika ikan, udang dan kura-kura yang dipersembahkan di Danau Segara Anak yang bertujuan untuk memohon turunnya hujan demi kesuburan dan kehidupan segala tumbuh-tumbuhan dan kemakmuran semua mahluk hidup. Selain itu dengan mandi di sumber air panas (belerang) di Hulu Sungai Kokoq putih didekat danau dipercaya dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Gunung Rinjani dan sekitarnya juga masih dipercaya sebagai tempat hidupnya mahluk halus/jin yang kesemuanya dipimpin Ratu Jin yang bernama "Dewi Anjani".

E. Harga Tiket
Untuk mendaki Gunung Rinjani kita harus membayar Rp10.000,00 di pintu batas masuk Taman Nasional Gunung Rinjani, sedangkan bagi pendaki yang datang dari luar negeri akan dikenakan biaya Rp.150.000,00. Bagi yang ingin menyewa guide, harus mengeluarkan dana tambahan sebesar Rp.100.000,00 per hari. Sedangkan jasa porter adalah Rp.80.000,00 per hari.
Pendakian Gunung Rinjani sebaikknya dilakukan pada musim kemarau atau sekitar bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, hingga awal November. Hal tersebut dikarenakan pada musim penghujan jalur pendakian akan sangat licin sehingga dapat membahayakan keselamatan pendaki.

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Bagi calon pendaki yang belum memiliki perlengkapan untuk melakukan pendakian Di kawasan desa Sembalun maupun Senaru terdapat tempat penyewaan alat serta perlengkapan untuk mendaki. Selain tersedia jasa guide yang akan memandu, di sini juga terdapat porter yang dapat disewa untuk membawakan barang-barang pendaki, seperti Carrier dan perlengkapan lainnya. Selain itu, terdapat beberapa agen perjalanan yang menawarkan program pendakian dengan berbagai fasilitas.
Bagi yang ingin mendaki namun tidak mampu mendaki ke sampai puncak, di tempat ini terdapat penawaran paket Sembalun Lawang Walk dan Wild Flowers Walk. Sembalun Lawang Walk merupakan perjalanan pendakian bukit di sekeliling Desa Sembalun Lawang yang salah satu kegiatannata adalah melihat pantai dari atas bukit serta mengamati kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Untuk mengikuti paket ini kita hanya membutuhkan waktu 4 jam. Sedangkan Wild Flowers Walk merupakan paket menginap di atas kaki Gunungi Rinjani selama 2 hari 1 malam, yaitu melakukan berbagai kegiatan menarik seperti melihat atraksi memanggil sapi menggunakan garam, berjalan-jalan di Lembah Propok sembari melihat anggrek dan kawanan kijang.

1 komentar:

Total Tayangan Halaman