Home » » BARAPAN KEBO DI SUMBAWA

BARAPAN KEBO DI SUMBAWA

Written By Fahry Samalewa on Kamis, 26 Mei 2011 | Kamis, Mei 26, 2011

Barapan kebo dapat diartikan dalam bahasa indonesia menjadi balapan kerbau. Namun Barapan Kebo tidak seperti balapan pada umumnya yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencatat waktu tercepat mencapai garis finish. Dalam Barapan Kebo, peserta di lepas satu persatu oleh juru lepas, kemudian sepasang kerbau yang dikendalikan seorang Joki akan berlari mengadu kecepatan. 



Kerbau yang berlari lebih cepat dan mampu menjatuhkan saka’ (tiang kayu) di garis finish, itulah pemenangnya. Namun untuk menjatuhkan sakak tidaklah mudah, karena di seputar saka’ tersebut berdiri seorang sandro yang dengan kemampuan ilmunya berupaya mengecoh ternak dan joki. Sehingga tak jarang,  2 meter menjelang saka’, kerbau berlari melenceng keluar  dari garis pancang (garis pebatas arena), atau jokinya terpental dari kareng dan tersungkur ke dalam lumpur.
Arena bertanding Barapan Kebo umumnya di sawah yang berair dan berlumpur. Tinggi permukaan air dan ketebalan lumpur, tergantung dari panjang areal sawah tempat kompetisi diadakan. Bila panjang petak sawah adalah 50 meter, maka debit air sawah diupayakan lebih banyak, agar lumpur di dalam sawah lebih dalam, sekaligus menjadi salah satu tantangan bagi peserta. Dan bila panjang petak sawah adalah 100 meter, maka debit air yang di gunakan lebih sedikit. Barapan kebo biasanya diadakan saat musim tanam padi dan setelah panen.
Saat bertanding, Sepasang kerbau dilengkapi dengan sejumlah peralatan yaitu; noga, yaitu sebatang kayu dengan panjang 2,5 meter yang dipasang pada punduk kedua kerbau, di bagian tengah noga terdapat parenti , yaitu kayu memanjang ke bagian belakang badan kerbau sebagai pegangan joki, di bagian ujung noga terdapat kareng sebagai pijakan sang joki, selain itu juga terdapat jambo, yaitu hiasan yang terbuat dari benang yang dipasang dibagian muka kedua kerbau, umumnya jambo berwarna merah. Kemudian sang joki memegang sebuah kayu sejenis cambuk yang di sebut mangkar, benda ini digunakan untuk mengarahkan dan memukul kerbau apabila kecepatannya menurun.
Pada awalnya barapan kebo merupakan suatu permainan yang diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang telah diberikan berupa hujan dan hasil panen yang melimpah. Selain itu juga menjadi ajang unjuk kebolehan bagi warga dalam menunjukkan . (sumber:sumbawa news)

1 komentar:

Total Tayangan Halaman